Tuesday, April 24, 2007

Serupa Nir-warna

Sewarna kelabu
menemukan diri terkadang begitu melelahkan
Hari ini aku ingin bersandar
menjadi rapuh dan merepih
atau menangis saja perlahan-lahan

Sewarna ungu
aku tak ingin bangun dan merasa kecewa
melihat hari-hari yang kabur atau mencela
sekedar merasa terkurung, merana atau tiada
Hari ini aku ingin berbaring,
terus pejamkan mata atau memalingkan muka

Sewarna merah
aku ingin mengungkapkan marah
meliar atau membabi buta
mengucapkan segala yang terdesak, mendesak atau didesakkan
Hari ini aku ingin berteriak
terus berteriak sampai dadaku terasa lega

Sewarna kuning
aku ingin membara
menghidupkan hati yang hampir punah
hari ini aku ingin terbangun
membuka mata dalam rasa bahagia

Sewarna putih
aku ingin melapangkan dada
membakar habis gelisah dan kerinduan
menyingkirkan jauh-jauh perasaan lama
melupakan cinta, melupakan keinginan, melupakan perjuangan
atau melupakan hidup

dan putih, biarkan putih saja yang meraja
biar saat ini aku tak lagi bicara tentang hari, tenggat dan makna
biar saat ini aku tak mengenal keharusan, kewajiban atau harapan-harapan
biar saat ini aku hidup untuk aku
biar saat ini malam atau siang menjadi milikku
biar tak ada lagi tanya, sesal atau pujian

Biar aku menjadi aku
Putih saja, nir-warna
tanpa warna, mungkin hidupku lebih damai dari sebelumnya...