Friday, September 30, 2005

indigo

Seandainya yang tersirat adalah apa yang akan dialami
dan kebijakan telah mencukupkan dirinya untuk menerima
terbukalah jiwa menghadapi segala

Saat aura biru memancar, berpendar di ruang-ruang hampa
bila nasib telah terkatakan dalam akal yang terbuka
bila bicara pun sanggup dilakukan sambil mengatupkan mata

Semesta telah jelas terlihat
tanpa harus bergerak dengan raga

Indigo,
saat keajaiban Maha Kuasa teranugerahkan,
hiduplah demi segala kebajikan!

Adhining Kanugrahan

Mencintaimu
adalah saat perasaan tulus tertemukan
gambar-gambar kita tersenyum di pelabuhan-pelabuhan
kini membuatku diam dan termenung

Kau tak lagi sedekat itu,
meski angan-angan bersamamu terus berjalan
mengikut, merunut
saat-saat ketiadaan jadi ada
bersama matahari yang terbit dan terbenam

Seperti hari yang berputar
yang ada pun kembali dalam tiada
tapi aku bahagia melihat kelebat kilasmu
dalam gemerlap

Dan matahari seperti menuntunmu ke langit
kini, kulihatmu di awan-awan
begitu putih, damai dan tak terengkuh
keindahan di atasku,
terlihat cuma saat aku tengadah

Hidupmu tak lagi setara di raihanku
bahkan sesederhana mengajakmu berlarian di rerumputan
tak lagi semudah saat kita bercinta di taman-taman kota
saat malam-malam musim gugur membekukan kita

Aku mencintaimu,
kuupayakan dengan cara yang berbeda
agar mimpi yang pernah nyata
tak membuatku merasa kehilangan saat kini aku terjaga

Biarlah api jadi api,
dan bara tetap hangat
tanpa harus menerangi

Tuesday, September 27, 2005

AZZURA

tak pernah kaupengaruhi bumi
untuk sewarna denganmu
mawar putih tetap putih
meski kau merajai langit

memandangimu adalah imaji keleluasaan
damai yang menghembuskan awan putih melayang-layang
menaungi burung-burung yang melintas
untuk kehidupan

kau tak seangkuh wajah matahari
yang merubah wajah bumi
sekehendaknya, saat merah merekah
atau lembayung saat dia lelah

kau bertahan dalam keagungan
tanpa memaksakan

Azzura : kebebasan dalam damai!

02/05/04